Pekanbaru, Pindo Online
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Riau melaksanakan kick off meeting program pencegahan stunting, melalui aktivasi Posyandu di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis dan Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, Selasa (12/10/2021).
Pertemuan yang dilaksanakan secara hybrid di salah satu hotel Pekanbaru ini diikuti oleh 36 peserta. 16 orang mengikuti secara luring dan 20 orang lainnya secara daring. Pesertanya berasal dari unsur Bappeda, BKKBN, Dinas Kesehatan provinsi, kabupaten/kota, PKK provinsi, kabupaten/kota, Camat Mandau dan Kandis serta dari kepala desa, lurah, kader Posyandu Mawar Jingga Kelurahan Air Jamban Kecamatan Mandau dan Posyandu Kasih Ibu Desa Libo Jaya Kecamatan Kandis.
Keterangan Direktur Eksekutif Daerah PKBI Riau Anthonny Adiputra mengatakan, bahwa acara ini menghadirkan dua narasumber yakni, Kabid Pemerintah dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Riau Heri Yanto dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia. Sedangkan Gubernur Riau yang diwakili Sekretaris Dinas
BP3AP2KB Provinsi Riau Raja Siti Nuraisyah, sebagai keynote speaker. Tampak juga hadir VP Corporate Affair PT. Pertamina Hulu Rokan Sukamto Thamrin.
Dilanjutkannya, kegiatan ini sebagai langkah awal keterlibatan PKBI Riau dalam upaya pencegahan stunting.
“Ini merupakan program kemitraan antara PKBI Riau dengan PT. Pertamina Hulu Rokan. Pelibatan dalam program ini sebagai bagian dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan nomor 3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia,” kata Anthonny.
Ditambahkannya, data Dinas Kesehatan Provinsi Riau tahun 2019, angka prevalensi stunting Provinsi Riau sebesar 23,95%. Untuk menurunkannya tentu membutuhkan konvergensi multisektoral, termasuk pelibatan private sector dan masyarakat.
“PKBI Daerah Riau sebagai salah satu bagian dari organisasi masyarakat, juga memiliki kepedulian terhadap isu ini. Kami mengambil peran pada aspek pemberdayaan masyarakat melalui pengorganisasiannya. Dan secara umum program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi pada ibu hamil dan baduta (balita bawah dua tahun) dengan mobilisasi Posyandu,” ujar Anthonny.
Lebihlanjut dijelaskannya, sedangkan secara khusus dari program ini, yaitu meningkatkan cakupan akses ibu hamil dan ibu yang memiliki baduta ke Posyandu melalui strategi KIE dalam upaya pemantauan kesehatan ibu hamil dan baduta. Kemudian, meningkatkan gizi ibu hamil dan baduta melalui pemberian makanan tambahan dan pengembangan komoditas wilayah. Lalu meningkatkan kapasitas kader Posyandu dalam upaya pencegahan stunting serta meningkatkan dukungan komponen masyarakat di sekitar lokasi intervensi terhadap upaya peningkatan status kesehatan Ibu dan anak.
Bahwa program ini akan mengintervensi Posyandu Mawar Jingga di Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, dan Posyandu Kasih Ibu di Desa Libo Jaya, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak. Penetapan wilayah program ini tentunya berdasarkan pada locus stunting dan juga area kerja PT. Pertamina Hulu Rokan.
Menurutnya, program yang berdurasi 4 bulan (September – Desember 2021) ini, akan melaksanakan aktifitas kunci yaitu pemberdayaan kader, mengefektikan kegiatan rutin Posyandu setiap bulannya, promosi kesehatan dan pemberian makanan tambahan.
“Sebagai bagian dari intervensi konvergensi program stunting di Kabupaten Bengkalis khususnya di Kecamatan Mandau dan Kandis, tentunya PKBI Riau bersama pihak terkait memerlukan dukungan dari stakeholder baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota maupun kecamatan dan desa. Oleh sebab itu, PKBI Riau merasa perlu mensosialisasikan program stunting yang sedang dijalankan ini kepada semua stakeholder,” jelas Anthonny.**(Lumbanbatu)