Rupat Bengkalis Pindomerdekaonline
Setelah investigasi lapangan, Pantai Abuk Dusun Teluk Tungku Desa Darul Aman Kecamatan Rupat, bibir pantai hancur dan pepohonan tanaman masyarakat lenyap dibawa arus dan banyak lagi bercondongan batang pohon di area pantai itu, bahkan rusak parah jalan lingkungan itu yang telah dibangun smenisasi jalan tentunya Pemerintah yang membangun, dihantam ombak kini terlihat kopak kapik.
Hal itu dapat dilihat bahwa abrasi pantai sangatlah dikawatirkan akan menjadi pengecilan alam dan penyempitan wilayah akan beransur sedikit demi sedikit mengecil secara alami, terutama pada titik rawan gelombang(ombak)terlihat ketika Wartawan mengunjungi Pantai Abuk, Jumat 27/5/2022
Seperti apa kehancuran pantai dimaksud? Abrasi pantai yang mengalami tiap air laut pasang secara maksimal, dan mata angin terjadi beberapa arah yg bertiup kencang seperti Angin Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut dan Utara. Bila air pasang tinggi, salah satu mata angin akan bertiup kencang sehingga ombak menghempas bibir pantai Dusun Teluk Tungku Desa Darulul Aman, yang mengalami kehancuran.
Sedangkan area pantai itu telah menjadi sejumlah usaha perkebunan masyarakat dan permukiman yang tidak jauh dari pantai, rumah ibadah,sekolah dan bahkan tiang tower alat pemantau perairan selat Rupat dengan Melaka sebagai daerah Teritorial Termasuk Pulau terluar Rupat – Malaysia.
Bagaimana tanggapan Kepala Desa Darul Aman” Paramujo Rosid,S.HI” ketika dikonfirmasi,mengatakan, terkait abrasi saya selaku pemerintah Desa sudah melakukan pembahasan/usaha kepada pemerintah Daerah melalui Musrenbang dan juga kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan(DLHK) waktu ada kunjungan ke lokasi abrasi dan sejauh ini belum ada tindak lanjut dari apa yang kita usulkan tersebut, ungkapnya.
Dilanjutkannya, mungkin terkait kewewenangan, apakah itu zonanya Dinas Lingkungan Hidup yang ada di Provinsi, ataupun di Kabupaten,katanya.
Dan masyarakat sendiri telah melakukan upaya penanaman pohon bakau, kayu api api yang di sebut Mangrouve, namun sejauh ini tidak berhasil karena kuatnya ombak sehingga yang ditanam tidak berhasil,paparnya.
Pramujo Rosid selaku Kades, dia berharap semoga bisa dapat jadi bentuk pencerahan kebaikan dan abrasi ini dapat tanggapan baik pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun Pusat, demikian harapannya disampaikan ke awak media melalui pesan WatsApp (28/5)
Pemerhati Pulau Rupat yang kian selalu buka suara” Herman Saputra” menanggapai serius hal Abrasi yang melanda bibir pantai Pulau Rupat khususnya Pantai Abuk Teluk Tungku Desa Darul Aman, kami selaku ormas Pekat IB DPK Rupat, berharap pada Pemerintah yang berwenang untuk melakukan peninjauan pada abrasi pantai dimaksud agar dapat mengambil sikap karena dalam pantauan kami abrasi pantai tersebut sangat mengancam permukiman masyarakat.
Rata rata pertahun abrasi pantai bisa mencapai 8- 10 meter, maka kami berharap Pemerintah yang berkaitan kiranya turun meninjau kembali, dan atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih, sebut Herman selaku Ketua Pekat IB DPK Rupat kepada awak media, Sabtu (28/5) dan terangkum tanggapan ini menjadi harapan kedepan Pulau Rupat yang lebih baik **(Zaini)