Sabang, PINDO
Sulit nya pencarian Ekonomi – dengan tidak ada nya lapangan pekerjaan di Sabang , menjadi keluhan masyarakat Sabang , Sabtu (26/4/202.
Demikian dijelaskannya bung Top Har Kepala perwakilan Aceh,” memang Sabang cukup di kenal dengan daerah wisata nya , tapi minimnya lapangan pekerjaan , begitu juga dengan Free port Sabang , yang sudah dikelola oleh BPKS ( Badan Perusahaan Kawasan Sabang) selama 25 tahun sampai dengan detik ini , tidak berjalan ( Mati suri ).
Padahal harapan masyarakat Sabang , dengan terbuka nya kembali free port Sabang dapat membantu terbuka luas nya lapangan pekerjaan , begitu juga besar harapan pemerintah kota Sabang dapat membantu meningkatkan PAD ( Pendapatan Anggaran Daerah ) kota Sabang kedepan yang lebih baik lagi.
Kepercayaan dan harapan masyarakat Sabang Sirna dan Mosi tak percaya ,terhadap sipengelola free port Sabang , pasalnya sudah 25 tahun berjalan free port Sabang dikelola nya , free port Sabang tidak berjalan ( mati suri ) – lapangan kerja tidak ada – pencarian ekonomi untuk kebutuhan hidup masyarakat sehari hari semakin susah di dapatkan , bukan hanya ini , untuk mengisi dan mengembangkan PAD kota Sabang tak mampu , untuk apa free port Sabang kalo tidak bisa membawah keuntungan bagi masyarakat Sabang , lebih bagus ditutup , pinta dalam keluhan masyarakat sabang.
Kata nya , Apa kerja sipengelola free port selama 25 tahun disabang , kalo tidak bisa membuat perubahan Sabang , lebih bagus free port Sabang di tutup , sama seperti perkataan mantan ketua Partai PDI-Perjuangan kota Sabang berinisial ZK, di anggab Pokal berpolitik dan memperjuangkan keluhan masyarakat , kalo BPKS bekerja tidak bisa membuat perubahan Sabang , lebih bagus laporkan dan minta kepada presiden – Mendagri dan DPR-RI , BPKS di tutup , Karna selama 25 tahun BPKS mengelola free port Sabang , apa yang di buat untuk Sabang , apa program kerja BPKS disetiap tahun , semua ini dinilai kabur , belum lagi kalo bercerita Anggaran di BPKS , selama 25 tahun BPKS mengelola free port Sabang , sudah berapa triliun dana APBN di peruntukan untuk BPKS sampai sekarang , dan mengapa nasib Sabang masih seperti ini dinilai tidak ada perubahan , tutup nya,
Selanjutnya Kaperwil Aceh , Media PINMER minta kepada Bapak Wali Kota – Wakil Wali Kota dan DPRK Sabang , dapat menampung dan memperjuangkan keluhan masyarakat nya , hanya satu yang diminta nya , terbuka luasnya lapangan pekerjaan di Sabang , bukan hanya ini yang diminta Kaperwil Media PINMER, pemerintah kota Sabang perkecil Bantuan Dana Hibah dan buat lah program kerja pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang bertujuan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat secara perkapita , ke depan kehidupan ekonomi masyarakat lebih baik lagi.** (TOP/PZ/RED)