Tapteng,Pindo
Sebanyak 78 mahasiswa asal Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, harus menerima kenyataan pahit.
Dikabarkan, beasiswa yang selama ini mereka terima dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapteng mendadak dicabut tanpa penjelasan yang jelas.
Pencabutan ini membuat puluhan mahasiswa kebingungan. Bukan hanya karena keputusan itu dilakukan secara tiba-tiba, tetapi juga karena tidak ada pemberitahuan resmi yang menyertai kebijakan tersebut.
Salah seorang orang tua mahasiswa sangat kesal dan geram, pasalnya program bantuan beasiswa ini sudah ada sejak jaman Bakhtiar Sibarani menjabat Bupati dilanjutkan oleh pj Bupati, Yetty Sembiring,lanjut pj Bupati Elias Nainggolan lanjut pj Bupati Sugeng, namun kandas ketika bupati dijabat oleh Masingon Mahmud E Lubis, ujar Agus Sihotang salah seorang orang tua dari mahasiswa yg selama ini mendapat bantuan beasiswa untuk putra-putri nya yg sedang belajar di kampus UNIMED di Medan.
Agus Sihotang melanjutkan, saya menjadi merasa sangat menyesal mendukung dan mengarahkan keluarga sanak famili dan teman teman saya untuk memilih cabub MAMA pada saat itu. Tadinya saya berharap bantuan beasiswa ini dapat ditingkatkan oleh bupati yang baru,namun hal itu hanya tinggal kenangan sebab jangankan ditingkatkan,untuk dipertahankan saja tidak bisa,malah di stop. Bukankah ini dapat membuat persepsi yg menyatakan Tapteng tinggal kelas..?.
Masalah efisiensi anggaran yg disampaikan oleh Kabag Kesra, yang saya tau untuk dunia pendidikan efesiensi anggaran tidak berlaku,karena sektor pendidikan sangat krusial jika dananya di stop. Sementara dana dana lainnya seperti dana Bos,KIP, dll dilanjutkan tak terpengaruh dengan efisien si anggaran.
Agus Sihotang mengatakan jika beasiswa ini dihentikan, maka kami akan berfikir ulang untuk mendukung Bupati Masinton baik untuk saat ini maupun untuk kali berikutnya, atau sampai dunia kiamat.
Ket gambar, Agus Sihotang, Ortu mahasiswa berprestasi di Tapteng.