.
Rupat Bengkalis Pindomerdeka. online
Menanggapi isu yang tengah viral di berbagai Media Sosial terkait dugaan perlakuan tidak layak terhadap jenazah seorang karyawan PT. Marita Makmur Jaya (MMJ) di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Riau, “Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia” (KNPI) Kecamatan Rupat, Hengki Saputra, bersama sejumlah pihak turun langsung meninjau kelapangan dimana lokasi pemakaman tersebut guna mencari kejelasan dan memastikan fakta di lapangan sebagaimana isu yang telah berkembang dan Viral.
Peninjauan tersebut dilakukan pada Minggu, 18 Mei 2025, di Kampung Teluk Tungku RT 012, Desa Darul Aman bersama pihak Perusahaan terkait. Dalam kunjungan tersebut, turut hadir peserta pihak perusahaan PT MMJ, Ketua RT 012 Bapak Sidarsono Purba serta perwakilan Mahasiswa Rupat, Muhammad Al Amin dan kawan-kawan.
Ketua KNPI, Hengki Saputra menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke lokasi pemakaman bertujuan untuk melihat langsung kondisi dan letak makam, serta memverifikasi informasi yang sudah terlanjur menyebar luas di masyarakat, baik melalui Media Massa maupun Media Sosial seperti Facebook dan TikTok.
“Kami turun ke lapangan agar tidak hanya menerima informasi sepihak. Sebagai Organisasi Kepemudaan(OKP), kami memiliki tanggung jawab untuk meluruskan informasi yang simpang siur dan bisa memecah ketenangan masyarakat,” ujar Hengki.
Dalam klarifikasi yang disampaikan langsung oleh pihak PT.MMJ, dibenarkan bahwa salah seorang karyawannya yang bekerja sebagai tukang dodos sawit memang meninggal dunia. Namun, mereka membantah keras tudingan yang menyebut jenazah dikuburkan secara tidak layak di tepi pantai.
Jenazah karyawan kami dimakamkan di lahan khusus yang dibeli dari warga dan telah dihibahkan sebagai Tempat Pemakaman Umum (TPU). Lokasinya cukup jauh dari bibir pantai dan sesuai prosedur. Kami tidak pernah menelantarkan ataupun memperlakukan jenazah secara tidak manusiawi,” tegas perwakilan PT. MMJ.
Pernyataan ini juga dibenarkan oleh Ketua RT. 012, Bapak Sidarsono Purba, yang menyampaikan bahwa proses pemakaman dilakukan secara pantas dan telah melalui koordinasi dengan pihak Desa serta Tokoh Masyarakat.
Muhammad Al Amin, perwakilan Mahasiswa Rupat, yang turut menyaksikan langsung kondisi makam, juga menyatakan bahwa informasi yang beredar di Media Sosial tidak sesuai dengan kenyataan yang ia lihat di lapangan.
Lokasi makam jelas bukan di tepi pantai seperti yang ramai diberitakan. “Kami berharap masyarakat lebih bijak dalam menyikapi informasi, apalagi yang bersifat Sensasional dan belum diverifikasi,” ujarnya.
Melalui kunjungan ini, pihak KNPI Kecamatan Rupat bersama Mahasiswa dan Perangkat Desa berharap klarifikasi ini dapat menjadi jawaban atas kegelisahan masyarakat serta mendorong semua pihak untuk menyikapi informasi dengan lebih kritis dan bertanggung jawab.
Ditempat terpisah, Sejumlah Pengamat dan pemerhati Keamanan Pulau Rupat yang tidak disebutkan namanya,(19/5) sebut saja (Yd, Jm dan R cerita kematian dan Jenazah salah satu Pekerja PT. MMJ dimaksud isu yang berkembang, menyebutkan Saat bersilarrahmi di kediaman Awak Media Pindomerdeka atas berbagai tanggapan terutama, alangkah disesalkan atas isu yang berkembang bisa disebut jadi carut-marut dari berbagai Akun Medsos, bila di simak ceritanya sangatlah memilukan karena berita tersebut sebagai isu emosional diduga masih sepihak belaka.
Karena orang meninggal dunia sebab sakit bukanlah karena di aniaya oleh sesiapa, dan setiap orang meninggal dunia pastilah di kubur dan dilaksanakan oleh orang-baik selaku saudara, teman, sahabat dan masyarakat, nah! dimana tersiksanya Jenazah yang di sebutkan itu?
Beberapa orang terkemuka di berbagai kalangan, hadir ke kediaman Wakabiro Pindomerseka Rupat menyampaikan tanggapannya, dan juga melalui Telpon juga Via WhatsApp dari berbagai kalangan baik Aktifis Mahasiswa, KNPI dan Tokoh Ormas PP lainnya dan rekan sejawat Pejuang Rupat(20/5) M.Yunus menyebutkan, khusus kematian dan pengataran Jenazah serta penempatannya ke pemakaman.
Katanya, hal itu dimanapun daerah tentunya melihat situasi dan kondisi Alam, waktu siang, pagi, sore atau malam, adalah hal biasa. Pengantaran Jenazah apakah menggunakan gotong-rorong (pikul)atau dengan kendaraan dan sejenis apapun itu, baik daratan maupun di air sungai dan laut, tentu bukanlah suatu permasalahan yang menjadi persoalan besar karena itu bukan kerja satu orang, melainkan beramai -ramai, nah ! dan itu tentunya ditempatkan sesuai sepakat bersama-sama sebelumnya untuk di tempatkan di pemakaman khusus, bukan terletak tepi pantai lumpur yang hanyut melainkan biasa-biasa saja.
Akhirnya di isukan sedemikian viral, ini adalah bikin orang banyak tanggapan negatif karena belum patut dugaan sejelek itu mengapa harus dijelek- jelekkan sebagai menghakimi para pihak, semoga kita semua mampu menyimak dan menyikapi dimana seperti apa, jangan kemana-mana, ikuti alur kemana arah dituju sesuai Hati Nurani untuk pemberitaan tentu ada jalur atau ke pihak berwenang pada Tupoksinya yang dituju, bukan ke mana-mana, ucapan kata maupun tutur kata untuk dimegerti umum di berikan informasi ke publik agar dapat difahami secara positif, tandas M. Yunus**(Zaini)