T.Balai,Pindo Online.
Sudah lama Ini keberadaan armada speed boat PSDKP (Pengawasan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan) menjadi tanda tanya serius, pasalnya armada tersebut di ketahui diduga cukup lama sekali parkir persis di pinggir sungai Asahan yang tidak jauh dari kantor Satuan PSDKP ASAHAN yang berlogo burung Garuda yang bertuliskan KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN.
Dengan keberadaan armada tersebut, seorang warga dan awak media coba mencari tau apa sebagai penyebabnya maka armada speed boat yang berfungsi untuk pengawasan kapal-kapal penangkap Ikan Di”anggurkan”sehingga kondisinya terkesan lapuk digalangan.
Seraya seorang warga dan media ini coba luangkan waktu untuk Konfirmasi tepatnya selasa 22 April 2025, yang ketika itu disambut oleh orang nomor satu di kantor PSDKP yakni IMRAN ROSYADI S.St.Pi yang memakai sandal jepit yang terlihat gagah.
Ketika itu di tanyakan kepadanya prihal tidak di fungsikan nya armada Dolphin 014 PSDKP, pada mulanya Imran mengakui bahwa pengawasan pihaknya aktip terus dan armada tersebut tetap dioprasikan, tak lama kemudian HARTOTO petugas PSDKP datang mengikuti pembicaraan, dikala itu HARTOTO selaku orang kedua di PSDKP hampir setahun yg lalu pernah di temui sewaktu itu menyatakan bahwa armada tersebut Sudah Lama tidak di oprasikan dengan alasan armada tersebut butuh biaya perawatan serius, sementara saat itu diperjelas oleh HARTOTO lagi Armada tersebut sampai saat ini belum lagi dilakukan perawatan.
Artinya dalam pembicaran tersebut NYATALAH bahwa orang nomor satu itu yakni IMRAN telah memberi pernyataan BODONG alias tidak jujur dalam perkataan.
Kemudian dipertanyakan lagi kepada nya masih menyangkut tentang pengawasan terhadap kapal penangkap ikan, IMRAN mengatakan bagai mana melakukan pengawasan, personil kami hanya terbatas, 5 orang yang bisa patroli, alasannya kalau semua berangkat terus-terusan sementara ada tugas lain yang harus di laksanakan, belum lagi menyangkut biaya operasional, sekali berangkat membutuhkan biaya paling sedikit 8 juta, ada uang bapak rupanya sebesar itu, biar kami lakukan pengawasan, ucap IMRAN.
Bertanya balik, kalau saya tidak mau itu, sambil menggoyang goyang kaki melontarkan kata kata terkesan “ngaur”, layaknya bagai kan orang yang tidak mempunyai pendidikan.
Sementara daptar nama petugas berjumlah sebanyak 12 orang dalam hal ini ketahuan lagi perkataan bohong IMRAN.
Ditempat terpisah seorang warga yang turut bersama awak media ini menyesali orang seperti IMRAN yang menduduki jabatan tertinggi di SATUAN PENGAWASAN ASAHAN.
Sementara betapa pentingnya peran dari pengawasan satuan ini agar ekosistem laut dapat terjaga kelestariannya.
Jika pihak pengawasan seperti IMRAN tepat di pelihara di SATUAN PENGAWASAN ASAHAN, akan bagai mana nasib laut kita kedepan?**(j).