Miris” 5 Orang Honorer tak di gaji malah di Pecat tanpa ada pemberi tahuan

  • Bagikan

 

 

 

 

Pindo Merdeka Labuhanbatu – Nuansa Politik berjalan dengan sempurna dan imbasnya pada  5 orang pegawai honorer yang telah lama bekerja di sejumlah kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkap) Labuhanbatu kompak melayangkan surat audiensi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Labuhanbatu.

Didampingi kuasa hukumnya Hamdani Hasibuan, SH, Nasir Wardiansyah, SH dan kolega, Puan (tenaga honorer yang diberhentikan-red) dan kolega menyerahkan surat audiensi, Rabu (17/4/25) yang diterima langsung oleh bagian umum DPRD Labuhanbatu.

 

“Tujuan kami adalah meminta DPRD untuk memanggil kepala dinas terkait, sekda, dan inspektorat untuk menjelaskan apa yang terjadi, jangan sampai ada isu politik terkait pemecatan mereka.” jelas Nasir selaku otoritas hukum.

 

Nasir berharap, pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu di bawah kepemimpinan Maya Hasmita dapat berjalan dengan baik dan kondusif sebagaimana mestinya

 

“Kita berharap Labuhanbatu dapat lebih baik ketika dipimpin seorang perempuan, jangan ada tendensi lain terkait pemberhentian mereka (honorer yang diberhentikan-red), mereka juga merupakan masyarakatLabuhanbatu.” harap Nasir.

 

Nasir menutup dengan menyampaikan bahwa gaji honorer yang diberhentikan hingga saat ini belum dibayarkan dan selama ini selesai kontestasi politik ada saja korban dari politik tersebut.

 

Roma Hendri Harahap salah satu tenaga honorer yang diberhentikan menyampaikan rasa kekecewaan kepada pimpinan-pimpinan yang ada di kabupaten Labuhanbatu terhadap peristiwa yang dialaminya.

 

“Untuk para pejabat di kabupaten Labuhanbatu hanya satu kata, kami juga manusia, bukan hewan bekerja tanpa digaji.” ucapnya penuh kecewa dan merasa sudah di jolimi hanya karna perbedaan persepsi.(Julip Effendi)

“Miris” 5 Orang Honorer tak di gaji malah di Pecat tanpa ada pemberi tahuan

 

Pindo Merdeka Labuhanbatu – Nuansa Politik berjalan dengan sempurna dan imbasnya pada 5 orang pegawai honorer yang telah lama bekerja di sejumlah kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkap) Labuhanbatu kompak melayangkan surat audiensi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Labuhanbatu.
Didampingi kuasa hukumnya Hamdani Hasibuan, SH, Nasir Wardiansyah, SH dan kolega, Puan (tenaga honorer yang diberhentikan-red) dan kolega menyerahkan surat audiensi, Rabu (17/4/25) yang diterima langsung oleh bagian umum DPRD Labuhanbatu.

“Tujuan kami adalah meminta DPRD untuk memanggil kepala dinas terkait, sekda, dan inspektorat untuk menjelaskan apa yang terjadi, jangan sampai ada isu politik terkait pemecatan mereka.” jelas Nasir selaku otoritas hukum.

Nasir berharap, pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu di bawah kepemimpinan Maya Hasmita dapat berjalan dengan baik dan kondusif sebagaimana mestinya

“Kita berharap Labuhanbatu dapat lebih baik ketika dipimpin seorang perempuan, jangan ada tendensi lain terkait pemberhentian mereka (honorer yang diberhentikan-red), mereka juga merupakan masyarakatLabuhanbatu.” harap Nasir.

Nasir menutup dengan menyampaikan bahwa gaji honorer yang diberhentikan hingga saat ini belum dibayarkan dan selama ini selesai kontestasi politik ada saja korban dari politik tersebut.

Roma Hendri Harahap salah satu tenaga honorer yang diberhentikan menyampaikan rasa kekecewaan kepada pimpinan-pimpinan yang ada di kabupaten Labuhanbatu terhadap peristiwa yang dialaminya.

“Untuk para pejabat di kabupaten Labuhanbatu hanya satu kata, kami juga manusia, bukan hewan bekerja tanpa digaji.” ucapnya penuh kecewa dan merasa sudah di jolimi hanya karna perbedaan persepsi.(Julip Effendi)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *