Padangsidimpuan

Niat Baik Bupati Humbahas Sumut Kerahkan Warga Sambut Jokowi, Diduga Dikotori Oknum Kades Purba Bersatu Kecamatan Pakkat ** Bagi Kades Yang Gemar Korup , Ambil Kesempatan Sunat Uang Makan Warga ?


Pakkat, Pindo
Kunjungan Presiden Jokowi ke Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan ( Humbahas) Sumut , tgl 16/10-2024 yang lalu, dalam rangka meresmikan Taman Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kecamatan Pollung, menyisakan kekecewaan dan cibiran ejekan terhadap sejumlah oknum Kepala Desa yang gemar mencuri uang rakyat alias korup Dana Desa di Kecamatan Pakkat Humbahas, sehingga niat baik Bupati Humbahas menghargai kunjungan Presiden dengan menggunakan Dana Desa Thn 2024 seakan dikotori tercemar oleh sejumlah Kades atau panitia, diduga mengambil kesempatan mengisap darah kantong rakyat.

Dari Desa Purba Bersatu dipoleh informasi bahwa warga mengeluh atas tindakan Kepala desa atau panitia yang diduga sunat uang saku , ” ini tak benar lagi, uang saku kami dipotong dengan alasan macam macam, ongkos transport pun mahal padahal, naik truck, ” ungkap warga dengan kecewa sambil mencibir Oknum Kades atau panitia suruhannya, dimana mereka mengaku uang saku alias uang makan di sunat di potong.
“ kami kelaparan, uang saku sampai saat ini belum dibayar, tapi biarlah, kami sudah melihat dari jauh rombongan jokowi lewat,” timpal kawannya yang juga mengaku warga desa Purba Bersatu.
“ Tak tahu lah Kepala Kampung kami itu, katanya akan dikasih Rp 150 ribu per orang, jumlah yang berangkat direncanakan 150 orang, berarti total dana Rakyat hampir Rp 25 juta, tapi yang berangkat dan teken daftar hadir tak sampai 90 orang, kata orang itu, kalau ketahuan manipulasi data dan sunat uang saku, dipulangkan saja nanti, tapi kita lihat nanti SPJ Dana Desa tahun 2024,” tambahnya.
Apa berani bapak memasukkan berita nya di Koran, hati hati bapak, kata orang itu Pak Kades benci kepada wartawan dan LSM, apa lagi wartawan yang mengaku professional , tapi kalau bapak wartawan abal abal, tak pandai menulis, mau terima uang dikit, lain hal nya, coba lihat nanti muka kades pasti muram pura pura ramah, begitu juga keluarganya, sinis kali melihat wartawan, mereka berani memaki mengejek dari jauh , mungkin takut kelakuan ayahnya , kecurangan dan perbuatan korupsi diberitakan dibongkar, ( DANG KU TERGE I = TAK KU TANGGAPI ITU , SUDAH KEBAL, TAK MALU DIBERITAKAN , Red,) ” ujar warga seolah-olah memanasi membangkitkan emosi wartawan.
Kalau masalah kebaikan Oknum Kepala Desa sudah bukan rahasia lagi, betul atau tidak nya, hanya tinggal membuktikan, apakah yang di tulis di Koran itu benar atau salah, tentunya tugas Polisi dan jaksa, Bupati dan instansi terkait,” ini perlu keterbukaan dari aparat penegak hukum, mulai dari perusakan hutan atau penebangan hutan yang kayunya besar besar, Kasus pemecatan Andoan Silaban yang menyebar di seluruh Kabupaten Humbahas dan Sumatera Utara, belum lagi dugaan Korup dana desa yang sudah dilaporkan warga ke Polres akhir tahun 2023 lalu, ini tinggal menunggu keseriusan penegak hukum, apalagi Galian C yang sudah stop setelah diberitakan Koran Pindo, masih ada barang buktinya.
“ Kemarin 29 Oktober 2024, kami baru turun cek lokasi ke lapangan mencari alat bukti tambahan yang kami butuhkan dan dibutuhkan oleh LSM untuk tambahan alat bukti, dan ditemukan puluhan hektar diduga hutan asli dengan kayu yang sangat besar besar sudah ditumbang dengan kata nya akan ditanam menjadi kebun kepala Sawit, begitu juga alat bukti tumpukan batu padas yang belum sempat diangkut diduga kuat tanpa izin, dan beko itu disebut sebut milik aparat, maka nya perlu dukungan moral dari pihak LSM dan Wartawan.
“ Silahkan pakai kata kata “ DANG HU TERGI I, tetapi ini harus tuntas supaya jangan timbul fitnah serta oknum kades dan borunya, tidak salah tanggap, seolah-olah kebaikan oknum kades ini direkayasa mantan Kades dan saingan dagang bisnis dengan toke Panglong dan galian C yang memiliki izin,” ujar tokoh masyarakat kepada jurnalis Pindo, tgl 30/10-2024.

Justru sebaliknya yang terlihat di lapangan bahwa ada warga desa lain mendemo menutup jalan Kabupaten, disebut sebut supaya truck/ beko Toke Panglong inisial SIHO jangan lewat mengangkat material, tetapi dalam demo terlihat aktif anak anak Pak Kades, apa nggk menjadi tanda tanya, ada apa dan apa ada ?
Sebenarnya sudah lama banyak warga yang kecewa, tetapi tidak mau kapok, mengeluh dan bertanya-tanya, tentang pembagian Ketapang, BLT, PKH dan pembangunan Fisik , penggunaan DD/ADD yang jumlahnya sekitar Rp 1,5 M, coba lihat bangunan di sana, ambur adul itu, ” tambahnya.

BERBEDA dengan penjelasan Kepala desa lainnya, misalnya Pak Kades Rura Aek Sopang, dan Kades Rura Tanjung, mendapat pujian dan terima kasih dari warganya ” saya mengambil kebijakan, saya usahakan minjam uang dari orang kaya di desa ini, saya berikan mereka uang saku, ongkos kita tanggung, umumnya mereka berterima kasih dapat berjumpa dengan Jokowi idamananya, walau sebagian hanya melihat rombongan melintas, mereka sudah puas.” kata Pak Muktar yang dikenal akrab dan ramah kepada wartawan ini.
“ Uang itu saya pinjam, orang percaya kepada kita, padahal dana desa belum cair, dan ada warga saya yang duluan pulang, ya belum dapat bagian, nanti saya suruh staf kaur menghubunginya setelah cair dana desa, dan kalau perlu atau dia sulit, kita pinjami dulu dia sekarang, yang penting warga saya senang, tetap kompak dan semangat, ” ujar Pak kades.
Jumlah yang berangkat ada 128 orang boleh di cek daftar hadirnya dan semua asli, kita pinjami mereka uang pak ,” ujar Pak kades sambil mengundang jurnalis melihat absennya sambil ngopi.

Berita ini mendapat tanggapan Plus-Minus dari ketua DPW LSM Gapotsu Sumut Bapak M. Pangaribuan dari Medan ,” kami akan usulkan kepada Bupati agar memberi hadiah kepada Kades yang mendukung amanatnya dan mau datang menghargai tamu RI-1, dan mengusulkan agar utusan bupati Camat dan dinas PMD dapat terjun ke lapangan untuk men cek kebenaran nya, dan jika terbukti agar kepada Kades yang menjolimi warganya, supaya diberi sanksi tindakan tegas kepada oknum Kades yang diduga menggunting dalam lipatan atau yang mengambil kesempatan mengisap darah warga,” ujar Pak M. Pangaribuan diamini oleh Inisiator LSM Gapotsu H.P. Daulay SP MSi .
Ketika diminta konfirmasi dan klarifikasi kepada Kepdes Purba Bersatu, sampai berita ini ditayangkan belum dijawab. ** (TIM /Redaksi)

Pindo Merdeka

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *