Labuhanbatu Raya

PEMILIK KORAN PINDO, TINJAU REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SUARA DI 2 KECAMATAN DI LABURA SUMUT * DIDUGA OKNUM DARI CALEG PARTAI PENDUKUNG CAPRES, SECARA SILOGISME SEMUA CURANG, YANG BAGI BAGI OLEH-OLEH DAN RAJIN BERSEDEKAH AMPLOP, AKAN BANYAK MENDAPAT SUARA ? DEMOKRASI NKRI SEDANG DIUJI DIAMBANG KEHANCURAN, PERLU REFORMASI ?

Aek Kanopan, Pindo On line

Pemilik Koran Pindo Merdeka yang juga Akademisi mantan Dekan Kampus ternama di Labuhanbatu H. P. Daulay SP MSi turun langsung ke Kantor Camat Na. IX-X dan Aek Natas Kabupaten Labuhanbatu Utara Sumut, untuk meninjau pelaksanaan Rekapitulasi hasil Perhitungan Suara yang dilakukakn PPK dan angggota PPS dihadiri yang disaksikan beberapa utusan partai, 19/2-2024, mulai pukul 13.00 – 19.00 WIB.

Melalui wawancara dengan pihak pelaksana dan saksi diketahui bahwa selama dua hari Pelaksanaan Rekapitulasi untuk kecamatan Na. IX – X, baru 2 desa dari 13 desa yang sudah selesai siap yaitu desa Montong dan Perkebunan Berangir, sementara untuk kecamatan Aek Natas sudah memasuki untuk perhitugan ke 5 desa dari 13 desa,” kata pak Haji Daulay didampingi SB Matondang wartawan dari Koran Pindo Merdeka tang ikut dalam rombongan.

Diprediksi untuk menyelesaikan sisanya dibutuhkan waktu 6 hari lagi. sementara setahu saya lamanya proses perhitungan di kecamatan harus cepat dilakukan, karena masih akan dilanjutkan lagi dengan rekapitulasi hasil di Kabupaten, Propinsi dan PUsat, sesuai peraturan total waktunya selama 35 hari,” tambahnya.

Dijelasakannya secara akademi bahwa ada penomena yang menarik dibahas, diduga kuat Oknum Caleg Partai Pengusung semua calon presiden CURANG, artinya siapa caleg yang mau bersedekah atau bawa oleh oleh atau mau memberi amplop, maka mereka lah yang banyak mendapat suara, itu tidak bisa dipugkiri.

Tidak usah kita sebutkan nama partai pendukung presiden itu ya, Adakalanya sang Caleg tidak pernah jumpa dengan pemilihnya alias tidak kenal, namun karena TS relawannya rajin memberikan amplop maka suaranya banyak Di TPS itu dan ini sering membingungkan warga sekitar TPS,” kata Pak Haji Daulay MSi yang juga dikenal dengan pemerhati Pemilu di 5 propinsi ini.

Saya sudah keliling di beberapa propinsi, nampaknya sama dengan yang terjadi disini. Naah kalau sedekah amplop ini diartikan dengan pemberian uang suap alias CURANG, maka secara SILOGISME dapat dikatakan bahwa semua Caleg partai pendukung Capres adalah CURANG.

Saya ambil contoh dari keluarga dekat saya yaitu menantu saya yang ada di Tapteng Sibolga mencakeg dari Partai PKS, tidak banyak meraih suara diduga dia tidak mau memberikan amplop, tapi rajin bersedekah minyak makan 1 kg/ orang dan setiap jumat selama 2 bulan terakhir rajin sedekah beras. kalau itu juga diartikan suap, maka mantu saya itu juga CURANG partainya Pendukung Capres Nomor barapa ya ?,” tanyanya.

Persoalannya, tahu kah Panwas dan polisi proses pemberian oleh-oleh alias ingot ingit, alias Sedekah berbau Suap curang ini ? jawabnya tentu tidak tahu, tetapi secara pribadi sangat tahu.

Jangan cepat percaya observasi saya di 5 propinsi ini ( Sumbagut), coba keluar rumah anda sejauh 100 meter saja, lalu tanya berapa pasaran amplop diberikan TS / relawan Caleg, jawabnya bukan rahasia lagi yaitu Rp 100 – 200 ribu/ orang untuk memilih Caleg Kabupaten, tentu lain bandrolnya kalau per paket (sekaligus gabung pilih Kab-prop dan pusat.

Anehnya lagi hasil observasi saya untuk TS/ Ralawan, bahwa oleh oleh amplop untuk calon Presiden dan DPD, tidak ada, paling banter dapat kalender,” terangnya.

Jika kita tarik kesimpulan secara SILOGISME akademisi, maka Penomena pemberian oleh oleh berkedok sedekah atau mungkin bertindak CURANG ini adalah hal yang sangat menyedihkan demokrasi, demokrasi NKRI sedang tercederai atau menghadapi ujian dalam bahaya, apakah harus ada reformasi kembali, kita doakan jangan sampai terjadi, karena cost yang ditanggung negara sangat besar, jika ada reformasi seperti tahu 1998,” tuturnya mengakhiri.**(TIM)

Pindo Merdeka

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *