T. Balai, Pindo Online
Persentase stunting di wilayah Kota Tanjungbalai sebesar 26 persen, target penurunan minimal menekan hingga angka 19 persen maka berupaya agar minimal menurunkan sebesar 7 persen maka perbaikan gizi diberikan terhadap seluruh siklus kehidupan, sejak dalam kandungan hingga Lansia.
Hal tersebut disampaikan Kadis Kesehatan Kota Tanjungbalai dr. Hj. Nur hidayah dalam laporannya pada acara pertemuan lintas sektoral dalam rangka rembuk stunting dan rapat koordinasi percepatan penurunan stunting diwilayah Kota Tanjungbalai bertempat di Aula Resto Raja Bahagia Tanjungbalai (12/7/2023) yang dihadiri oleh Teknikal Asisten Miss Regional I BKKBN Sumut Rizal Efendi, Walikota Tanjungbalai H. Waris Thalib S. Ag. MM, yang mewakili unsur Forkopimda, OPD, Camat, Lurah, para tenaga kesehatan se Kota Tanjungbalai serta undangan lainnya.
Bahwa upaya perbaikan gizi dalam penanganan stunting harus dilakukan secara bersama-sama secara lintas sektoral, tidak hanya dilakukan oleh pihak kesehatan saja, karena stunting bukanlah suatu faktor alami dari keturunan saja, namun juga faktor dari gizi yang tidak tercukupi.
Materi dari Teknikal Asisten Mids Regional I BKKBN Sumut Rizal Efendi menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang akan dievaluasi pergerakan Dinas Kesehatan Tanjungbalai dalam menjalankan program penurunan stunting ini, agar kegiatan dan rencana penanganannya mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih tepat sasaran.
Walikota Tanjungbalai H. Waris Thalib S. Ag. MM dalam sambutannya mengatakan bahwa permasalahan stunting ini tidak hanya dibebankan kepada Pemkot Tanjungbalai, melainkan seluruh perangkat dan instansi di daerah ini harus bekerjasama hingga ke tingkat lingkungan agar angka stunting benar-benar dapat diturunkan sesuai dengan arahan dan program pemerintah.**(i)