
Rupat Bengkalis, Pindomerdeka.online
Sejumlah 22 orang warga asal Sidempuan Sumatera Utara terdampar kedinginan di Halte dan di tepi warung Pelabuhan kapal Roro Tj. Kapal Penyeberangan Rupat-Dumai Riau, sekira pkl 00.30 dini hari, minggu 18/6/2023.


Saat di temui Awak media pindomerdeka, semua mereka terbangun dari tidurnya dan mengaku lari dari PT. MJ karena dipekerjakan oleh pembawa mereka dari Medan berinisial Tb untuk bekerja sebagai tukang babat rumput dan memupuk tanaman Sawit di perusahaan perkebunan sawit di Pulau Rupat dengan gaji Rp 3.100.000,- per bulan.
Tetapi sampai di Pulau Rupat kami dipekerjakan tidak sesuai yang dijanjikan, tetapi disuruh menunas pelepah sawit dengan target 50 pokok/orang, sedangkan pelepah di pokok sawit sangat semak rata-rata 35 pelepah/pokok dan di sekitar pangkal sawit penuh belukar.
Jadi, “yang dapat kami kerjakan hanya 9 pokok/ hari per orang “, setelah kami coba satu group 5 orang hanya dapat 47 pokok sehari, group kami ada 7 diperlakukan sebagai kontrak,” ungkap mereka.
Yang membawa mereka bekerja ke Pulau Rupat adalah orang Medan “berinisial Tb,” setiba di Dumai mereka dibawa naik Pompong melintasi lautan, lalu masuk dari Hutan-hutan bakau menuju Perusahaan yang kami tidak tahu namanya saat itu, dan kami jumpa di lapangan satu kali dengan bos (perempuan), beliau menasehati ke kami agar bagus-bagus bekerja, hati-hati dan selamat bekerja ya ? sebut Amat Ardiansyah menirukan kata perempuan itu.
Karena tidak sesuai janji dan kami tidak mampu mengerjakan kontrak yang ditargetkan, maka kami minta supaya kembali keperjanjian semua atau kami pulang, tetapi pihak perusahaan yang bernama Um menunjukkan Faktur bon belanja selama 4 hari kerja senilai Rp 23.667.000,-.
Dan kami harus lunasi dulu baru kami bisa pulang, jelas Ardiansyah menirukan kata Pihak Um melalui kasirnya Irvan Septian dan kami sudah mencoba mengajak TB dan Um sebanyak 2 kali ke kantor Polsek Rupat, untuk menyelesaikan kasus ini, namun mereka tidak mau, bahkan tidak menjawab,” ujar korban.
Kami ada 36 orang dibawa Tb dari daerah Sidempuan dengan janji kerja membabat rumput dan memupuk sawit buah pasir, digaji Rp 3.100.000/ bulan/ orang,” ungkap korban yang mengaku bernama Rizal, Amat Ridho Lubis dan Ardiansyah Harahap kepada wartawan saat terdampar di Halte Pelabuhan Roro Tj.Kapal di Rupat itu.
” Kami tertipu dan mau diperas, buktinya, kami dibawa masuk melalui jalan tikus masuk ke hutan, naik pompong, apakah perusahaan yang coba menipu, kami tidak tahu, yang jelas Tb dan Um lah yang bisa menjawabnya,” kata Mereka bergantian.
Amat Ridho Lubis dkk menyebutkan, mereka lari dari lapangan dan belum makan sampai dini hari yang dingin itu.
Kami harus lari, bagaimana harus bertahan, jika bertahan lebih gawat lagi, karena hanya menahankan beban hutang yang mungkin ratusan juta per bulan, karena 4 hari saja hutang makan kami begitu besar,” terangnya dengan wajah sedih.
Untung masih ada manusia dewa penolong membantu kami di Rupat ini, kami tadi dibantu salah satu Petugas Desa Darul Aman atau kepala Dusun memberikan kami makanan dan mereka membantu kami menuju pelabuhan penyeberangan tadi kami diantar pakai mobil orang kampung Darul Aman,” kata Ardiansyah Harahap.
Kami yang terdampar di Halte ini ada 22 orang dan masih ada teman kami 14 orang lagi tertahan, tidak bisa lari, kami menduga mereka ditahan pihak yang membawa kami masuk kerja ke situ inisial (Tb) asal Medan dan yang mengurus makan kami inisial (Um).
Kami akan melaporkan si pembawa kami (Tb) dan (Um) KA polisi,” kata mereka.
Ditempat terpisah salah satu Warga Desa Darul Aman menyampaikan bahwa memang benar hal semacam itu pernah terjadi di Perusahanan tersebut, bukan sekali,namun selalu saja terulang kali itu kan warga sesama Indonesia sebaiknya tenaga kerja di rekrut melalui jalur Transmigrasi Ketenaga Kerjaan yang dapat dilindungi Hukum bukan diambil dan direkrut secara ilegal oleh orang yang pihak yang tidak bertanggung jawab,” ulas Ep ke media ini via Telpon.
Ketika jurnalis mencoba mengkontak Um sesuai no hp yang diberikan korban, ternyata tidak tersambung. **(Zaini)



