Keluarga Besar SDN-1 Rupat, Kembalikan 22 Siswa/i Kls VI Ke Orang Tua Anak

  • Bagikan

Rupat Bengkalis Pindomerdeka.online

Keluarga besar SD Negeri 1 Rupat mengembalikan 22 murid kelas VI kepada orang tua siswa, 12/6-2023 di halaman SD tersebut.

Acara pelepasan atau perpisahan ini dilakukan secara sederhana, namun penuh  khitmad haru dan berkesan, apalagi dihiasi berbagai pantun dan ketrampilan anak-anak berpidato dan sebagai  pembawa acara berjalan baik dan sukses.

Acara itu dihadiri Camat Rupat diwakili Sekcam Zulhenvis, SH, Lurah Batu Panjang Enrawan,S.P, M.P, Bhabinkamtibmas Bripka Angga Bayu Pratama, Babinsa Koptu Budi Irawan, para tokoh Pendidikan Pak Ruslan, Pak Tugiman, para dewan Guru serta orang Tua murid, dan 22 murid kls VI yang akan dilepas serta semua adik kelasnya.

Panitia pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan ini terselenggara atas prakarsa pengurus komite sekolah  dan orangtua  siswa.

Acara ini dikemas dengan apik dihiasi dengan tari- tarian dan Seni Budaya agar anak-anak kita lebih semangat dan  memiliki mental baja,  berani memperlihatkan kebolehannya di depan orangtuanya,” ungkap Al Walid, S.Pd dalam pidatonya.

Selanjutnya pak Purba selaku Ketua komite, mewakili wali murid, berharap  kepada murid bahwa apa yang telah didapatkan dari sekolah ini berguna bagi dirinya, kerjarlah Cita-cita kalian, tingkatkan prestasi dan lakukan yang terbaik untuk masa depan.

” Kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Ibu Guru dan semua unsur yang terlibat dalam proses belajar mengajar selama 6 tahun ini.

” Pada awalnya  kami  menitipkan sebuah kepercayaan kepada bapak ibu guru yaitu mengajari anak kami,  menuntut ilmu  di sekolah SDN 1 ini, dan Bapak Ibu Guru telah memberikan yang terbaik  bagi anak kami.

,”  jika ada khilaf kata dan segala kekurangan mohonlah dimaafkan,” ucap Ketua Komite.

Kemudian Jihan Nabila Azzahra mewakili temannya siswa kls VI melalui sambutan mengatakan,” Jujur kami tak terpikir  bahwa acara seperti ini membuat kami terharu dan bangga, rasanya baru kemarin saya masuk kelas 1 terus bersama teman-teman belajar dihiasi  canda, tawa dan berkenalan  dengan bapak ibu Guru yang tidak pernah lelah mendidik kami, masih teringat jelas bagaimana kami datang ke sekolah dengan diantar orang tua, ada yang menangis sehingga harus  ditemani  dan ditunggu  orangtua di dalam kelas, ada juga yang mau pipis belum pandai buka celana sehingga harus dibantu oleh ibu guru dengan penuh sabar dan kasih sayang, namun ada pula diantara kami yang  sudah mandiri sehingga bisa datang tanpa di antar ke sekolah,  terimakasih bapak Ibu Guru” ujar Nabila mengenang masa lalu.

Sekarang kami menyadari ketegasan bapak/ibu tidak lain untuk membuat kami belajar sungguh-sungguh dengan kemandirian.

Kami bisa menulis dan membaca karena kesabaran bapak/ibu Guru.

Guru pahlawan tanpa tanda jasa, ilmu yang engkau ajarkan akan mengalir kesanubari kami.

Saya dan teman-teman juga memohon maaf apabila ada tingkah yang membuat luka dihati bapak/ibu Guru,  jujur kami akui bahwa kami  tidak tahu saat itu, kalau kami anak yang manja menjurus nakal dan susah diatur, tapi dibalik kekurangan kami masih terpendam hati yang polos, suci  menyertai harapan besar orangtua dalam do’a agar kami menjadi anak yang Sholeh dan pintar, kami yakin sekarang kami sudah menjadi anak-anak yang lebih baik.

Hari ini kami pamit  meninggalkan SDN 1 tercinta ini, kami akan melaksanakan nasehat guru, dan atas restu orangtua, kami akan lanjutkan menimba ilmu ke jenjang yang lebih tinggi, semoga SDN 1 ini semakin maju dan berkembang, serta bapak ibu guru sehat wal’afiat” ungkap Jihan Nabila Azzahra dengan penuh haru.

Kemudian  sambutan dari yang mewakili orang tua murid, juga mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas tindakan anak nya selama 6 tahun belajar di SDN 1 ini,” harap Syamsul Akmal, S.Pd.

Bagi anak-anak yang lulus kls VI teruslah berjuang nak! Jangan sampai cita -citamu terhenti dan teruslah melanjutkan sekolahmu ke jenjang berikutnya,” himbau  Samsul.

Seterusnya Kepala SDN 1 Rupat, Idrus, S.Pd dalam sambutannya melepas 22 siswa/i kls enam TA 2022-2023  ke pangkuan orang tuanya sekaligus melepaskan atributnya.

,” Saya menjabat Kepsek di SDN 1ini terhitung thn 2019, saya dipindahkan dari SDN 10 Darul Aman, Alhamdulillah masalah bangunan diakhir thn 2019 kami mendapat bangunan pagar sekolah sepanjang 50 meter, namun masih belum cukup, hingga kini masih kurang 40 meter lagi.

Harapan kami kepada bapak Sekcam mewakili Camat kiranya bisa memasukkannya ke musrebang nantinya,” pinta Idrus.

Tahun 2022 kemarin sekolah kita ini mendapat bangunan sebuah Mushollah, namun kami berharap adanya lanjutan pemagaran sekolah,” katanya.

,” khusus kepada Anak-anak yang lulus dan dilepas dari SD ini, saya minta bila jumpa janganlah sombong ya?

” Tegur sapalah gurumu ini, karena sekarang banyak yang tidak mau menegur gurunya setelah lepas dari sekolah,” ungkap kepsek Idrus.

Kepada bapak orang tua murid saya mohon agar memasang niat di hati untuk melanjutkan sekolah, demi  anak tercinta.

Dan kepada orangtua siswa kelas 1 sampai kelas 5,  kami berharap tidak ada lagi anak  dibawa bekerja ke kebun saat proses belajar mengajar berlangsung, sehingga tidak hadir ke sekolah, sudah  terjadi di SD ini yang demikian,” katanya.

Akhirnya pak Idrus menutup pidatonya dengan berpantun:

” Pergi memancing ikan ke sungai suluk, Bila dipancing di hari senja, Salam undur dari saya untuk para tetamu semua, Tak ada gading yang tidak retak, tiada air yang tak riak, tak ada tebu tidak beruas, tak ada tuyul yang tidak botak,” tutup Idrus yang disambut tepuk tangan riuh dari seluruh hadirin.

Sementara itu pak Syamsuddin S.Pd selaku pengawas mengkisahkan pengalaman Pahit manis dan liku-liku perjuangan Seorang kepala sekolah dimasa lalu, jauh berbeda dengan Kepala Sekolah saat ini, dia menceritakan.

Historis Berawal tahun 1983 mulai mengajar dan mengabdi sebagai Guru di SD 27 Rupat, kemudian jadi Kasek SD Negeri 10 kampung Aman Rupat ±11 tahun sama-sama berjuang rekan-rekan Desa karena jalan yang dilewati masih jalan tikus.

Untuk dapat bertahan hidup dirinya dengan gaji pas – pasan, dia harus membuka usaha lain dan tinggal di rumah pondok sederhana. Sehingga dirinya sukses berkiprah di kelompok tani dan di bidang eksport import ikan.

Intinya untuk meraih sesuatu itu perlu kegigihan,  semangat dan ketulusan.

Kepada orang tua murid kls VI , dia berharap agar para siswa agar melanjutkan pendidikannya dan kepada guru agar menyiapkan administrasi Rencana Pengajaran dengan matang,” pintanya

Kemudian Bapak Sekcam “Zulhenvis, SH mewakili Camat, memberikan semangat kepada anak-anak, dan pak sekcam meminta agar orangtua jangan mempekerjakan anak dibawah umur, karena perlindungan anak sudah ada dan hati-hati, itu perbuatan melawan hukum , tapi kalau belajar berkebun pada hari libur silahkan bawa  bersama-sama ke kebun atau ke ladang, karena merekalah yang akan menggantikan posisi kita nanti, ujarnya sambil  mengakhiri pidatonya dengan pantun :

” Ikan limbat ikan patin, Paling enak kalau dipanggang,

Mohon maaf lahir batin, Kalau ada kata yang kurang,” ucap pak Sekcam Zulhenvis,**(Zaini)

  • Bagikan