
Rupat Bengkalis pindomerdekaonline
Mahasiswa KKN UNRI Sukses Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting dengan Meningkatkan Konsumsi daun kelor Di Desa Pancur Jaya Kecamatan Rupat, bersama Kader PKK Desa Pancur Jaya lakukan Sosialisasi di Balai Desa Pancur Jaya sebagai upaya pencegahan stunting, Minggu kemarin(24/7) disampaikannya dr.Nelya Sasmita kepada pindomerdeka, Senin(01/8/2022), Via WhatsApp pkl.9:56′ ‘wib
Mahasiswa KKN bekerja sama dengan Kader PKK Desa Pancur Jaya, Kader Pokja 4 (stunting), dan Ahli Gizi Puskesmas Teluk Lecah melakukan kegiatan Sosialisasi di Balai Desa Pancur Jaya. Kegiatan ini diikuti oleh Ibu-ibu PKK, KPM, ibu Dusun, ibu Rw, ibu Rt, dan masyarakat yang ada di Desa Pancur Jaya.
Rangkaian kegiatan sosialisasi dibuka oleh ketua TP PKK Desa Pancur Jaya, dr. Nelya Sasmita. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari mahasiswa KKN UNRI mengenai topik Stunting, bahaya stunting yang didalamnya juga dijelaskan mengenai penyebab dan dampak. Selain itu juga terdapat pemaparan terkait Manfaat dari tumbuhan Daun Kelor terhadap Pencegahan Stunting Sejak Dini.
Dengan meningkatkan konsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan daun Kelor pada masyarakat Desa Pancur Jaya,pihak Mahasiswa KKN juga mempunyai Jargon yakni Gemalori “Gemar makan Kelor sejak dini” kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta.
Dan yang terakhir, setelah pemaparan materi tersebut, dibuka sesi tanya jawab untuk seluruh peserta yang akan dijawab dan dijelaskan lebih lanjut oleh Staff Gizi Puskesmas Teluk Lecah dan dr. Nelya Sasmita.
Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari berbagai pihak mulai dari Ibu-ibu PKK, Puskesmas, Ibu-ibu perangkat Desa serta masyarakat Desa yang sangat antusias mengikuti jalanya acara.
Salah seorang ibu yang mempunyai balita juga menyampaikan kesannya dalam mengikuti acara tersebut. Lebih lanjut, dr. Nelya Sasmita menyampaiakan bahwa, “pemaparan materi sosialisasi yang disampaikan sangat baik, dan mampu membuat para ibu-ibu yang hadir memperhatikan materi dari awal hingga akhir kegiatan.
Contoh makanan yang mengandung bahan kelor yang dibawakan, juga membuat para ibu termotivasi untuk membuat inovasi makanan untuk si kecil dirumah. Banyak hal yang belum masyarakat ketahui dan setelah ada kegiatan sosialisasi ini masyarakat bisa mengetahui bahaya stunting dan banyaknya manfaat dari daun kelor” Tutur dr.Nelya Sasmita berakhir **Zaini)



