Rupat Bengkalis Pindomerdekaonline
KKSSI Kecamatan Rupat sebagai perintis sejarah pada makam tua yang ada di pantai Terkul laut, terkul Darat diperkirakan memiliki situs sejarah yang bernilai nasionalime sehingga penting digali sejarah tersebut karena sejarah adalah panduan hidup dan Zaman boleh maju tapi sejarah jangan dilupakan.
Kehadiran Para Datuk Temenggung dari Bukit Batu, Bandar Laksamana, Dumai dipimpin Raja Muda KKSSI Bengkalis ” Muhammad Idrus Bs Bin Budin Saad ” sejak jumat sudah samapai ke alamat Pengurus KKSSI Kec.Rupat dan disambut baik oleh Datuk Temengung ” Abulizar Bin Alwi” dirumahnya JL.Subrantas Kel.Terkul Kec.Rupat, kemudian pagi harinya hadir pula team Penelitian Sejarah pada makam tua pantai Terkul dari komunitas Masyarakat Raja Laut (MRL)dipimpin Freddy,H.S selaku peneliti, Sabtu 15/01/2022.
Adanya kunjungan dari berbagai pihak untuk mencari pelengkap Fakta sejarah Batupanjang dihadiri Ketua Ormas DPK Pekat IB Rupat ” Herman,S, didampingi Infokom Pekat IB DPK Rupat “Zaini” selaku media Pindomerdeka Pers, dan masyarakat lainnya.
Kehadiran para Datuk Temenggung(DT) KKSSI dan team Peneliti dari komunitas Masyarakat Raja Laut(MRL)dipandu oleh DT Abulizar bin Alwi selaku pengurus KKSSI Kec.Rupat bersama pengurus lainnya mulai pkl. 09’wib sampai – selesai pkl 12’wib, Lalu kembali bersama sama ke rumah DT Abulizar untuk makan siang bersama.
Kemudian bincang bincang panjang membahas sejarah Rupat dan Fakta yang telah muncul dan terungkap sebagaimana catatan yang dikutip dari Dunia sejarah Eropa Bahwa Rupat adalah bernilai sejarah Nasionalime, papar Freddy, H.S.
Sebelumnya, Raja muda KKSSI Bengkalis, Muhammad Idrus menyenyebutkan: kita turun ke Terkul ini sesuai sejarah Rupat -Batupanjang yang dirintis KKSSI Kec.Rupat atas nama Datuk Temenggung(DT) Abuluzar Bin Alwi. Selama ini mereka telah melakukan kegiatan- kegiatan, alhamdulillah mereka telah menemukan makam makam sejarah pada makam keramat Laut, juga ada makam keramat Darat, sebutnya.
Raja muda KKSSI Bengkalis Muhammad Idrus Bs Bin Saad, dia menlanjutkan,
kami turun dari Bengkalis menuju Rupat, jumat(14/01)seolah olah macam kilat jalannya, ringan rasanya dan sampai ke Rupat ini dengan lancar.
Sabtu pagi kita ke lapangan Pemakaman tua disebut bersejarah itu, pkl.9’12’wib, kita menyaksikan langsung mata sendiri makam yang sudah berserak dan sudah kita tau arahnya, ungkap Raja Muda itu.
Kita ucapkan terimakasih sebesar besarnya kepada KKSSI Kec Rupat sebap telah bekerja keras sampai hari ini hingga ada perkembangan sehingga ada yang meresfon terkait penelitian Situs sejarah makam tua ini, Raja dari mana? atau panglima dari mana? patut kita duga beliau yang mempertahankan daerah. Mari kita ucapkan doa kepada terdahulu, kepada Bin Abdullah karena kita tidak tahu siapa nama nama mereka, sebutnya, sambil terpejam Hening.
Salam kita ke alam dan junjungan Nabi muhammad SAW, demi kesehatan, juga niat tulus meneliti hingga mengembangkan situs sejarah sebagai pahlawan kah dimakamkan di sini? apakah dia status raja apa? jajaran apa? jika jelas”maka hal ini kita bangun” dan akan menjadi aset Negara yang terlibat langsung pada kegiatan Pariwisata Rupat nantinya, tutur Raja Muda itu.
Maka tidak bisa hanya KKSSI Saja, tapi semua pihak, masyarakat, Swasta dan Pemerintah, untuk menyelamatkan dari kepedulian yang sama pada makam yang berserakan ini. Dari hasil penelitian ini
sehingga kita tinggal menunggu apa yang telah menjadi penelitian sesuai Fakta, kronologisnya sebutnya Raja Muda Muhammad Idrus.
DT KKSSI Kec.Rupat Abulizar bin Alwi mengatakan kepada media pindomerdeka, KKSSI adalah Kekerabatan Kesultanan Siak Sri Indrapura dan kita mempunyai atasan yaitu Raja Muda Kab.Bengkalis yang hadir bersama kita untuk membuktikan kunjungan ini, patut kita beri ucapan kehormatan kepada beliau, kepada DT Bukit Batu, Bandar Laksamana, kepada DT Dumai, dan bersamaan komunitas Masyarakat Raja Laut (MRL)dari Bukit Batu, Bandar Laksamana,Dari Bengkalis ,dan dari Dumai.
Kita hanya mengetahui sejarah kampung cerita Terkul dengan Puak,cuma itu, dan nilai lamanya makam yang ada sangat berkaitan dengan batu Nisan Raja Johor lama, apakah yang disini raja atau kerabat atau keturunan,kita saat ini belum mengetahuinya, setidaknya makam ini diperkirakan awalnya tahun 1500- 1800 sudah berada di terkul ini, mencapai ratusan makam bahkan banyak sudah tenggelam ke laut lebih 100 meter tanah makam ini runtuh akibat kikisan Abrasi pantai.
Tapi ada makam tua yang masih utuh di laut itu, cuma karena air hari ini pasang kecil jadi tak bisa kering kalau kering bisa kita lihat, bahkan masih banyak batu nisan di dalam lumpur itu,ungkap Abulizar.
Harapan saya pada atasan kita “Raja Muda” Bengkalis, juga “Sultan Tengku Ridwan” sebagai pemegang Tampuknya KKSSI,mohon kerjasamanya kepada pemerintah agar sama sama memperhatikan, peduli pada Cagar Budaya ini semoga bisa menjadi kunjungan terutama bagi generasi muda sehingga akan mengetahui sejarah tersebut,dan komitmen kami sebagai simbol kami” Zaman Boleh maju, Tapi Sejarah jangan dilupakan”
Kehadiran mereka dalam rangka menggali sejarah, mencari dan menelusuri Jenis maupun tulisan pada makam yang ada sebagai prasejarah tentunya sejarah adalah penuntun pola hidup dalam mengenal Dunia perjuangan yang teramat dalam selama terbentang nya alam di negeri ini, ungkap “Abulizar” dia sebagai perintis sejarah makam keramat terkul.
Sejarah adalah yang patut di gali situsnya karena sejarah membangkitkan semangat juang kita membangun daerah, maka kita lestarikan dengan baik dan kita juga berharap kepada pemerintah Kab.Bengkalis agar sama sama memperhatikan kegiatan masyarakat pengembangan situs sejarah Pemakaman yang diduga penuh sejarah ini sehingga kita turun selaku team pendata dari MRL , Mudah2an bulan 4 nanti sejarah pembukuannya sudah dapat di terbitkan sebut Preddy,H.S, dianggukkan oleh sdr.Sarwani sebagai pengembangan sejarah ini.
Sejarah ini identik Perperangan awal nya perebutan kapal inggris. Ada kaitan perang dengan nama sebutan nya penghulu dumai, “Sri Amar Wansa” dari Rupat di sebut penghulu Dumai,beliau melawan Penjajahan, beliau korban Pertempuran,sebut Preddy jelas.
salah satu pahlawan yg gugur melawan belanda saat itu waktu tahun 1761 selama enam bulan berturut turut diperairan Selat Rupat – Dumai, Sejarah Rupat adalah tertua dari Kerajaan Siak, saat itu Rupat, Bengkalis dan Malaysia adalah masih satu Mandala, kata Freddy.
Kata Freddy, Batupanjang dari catatan Eropa, adalah tempat armada Aceh untuk jalur alternatif Aceh melawan Portugis. Kalau melalui selat Malaka Portugis dihalangi Aceh, maka mereka lewat selat Rupat inilah.
Kata dari batu panjang adalah batu di susun berderetan panjang sebagai batu pertahanan perang melawan portugis.
Pelabuhan Kota Batu panjang dulu sebagai pelabuhan utama dan setiap terjadi pertempuran ada korban Aceh maka: misalnya dikuburkan di Batu panjang ini. Sudah kita yakini Batupanjang pusat pertempuran melawan kolonial perang Portugis dan perang VOC, inilah tempatnya,bukan di Bengkalis karena di Bengkalis tidak ada penemuan catatan sejarah , Rupat berkaitan sejarah perang Dunia, ini Pemerintah harus tau dan membaca sejarah karena masyarakat selama ini tidak punya keterangan sejarah maka Pemerintah menilai kita tidak ada sejarah sedemikian ini, oleh karenanya kita angkat sejarah Batupanjang melawan kolonial ini sebagai historis sejarah menarik dan punya nilai Nasionalisme.
Sejarah ini penting, bukan pemerintah tidak peduli, maka saya sekarang didesak oleh Pemerintah Bengkalis untuk segera mengakuratkan pembuktian semua sejarah yang ada di Kab. Bengkalis,maka harus kita selesaikan satu persatu karena terdiri dari beberapa titik Sejarah bernilai Nasionalisme menjadi Historis sejarah mulai Tenggayun, Bukit Batu, Tanjung Jati, Muntai,dan Pulau Bengkalis. Kami hanya memperkuat fakta Historis sejarah , dan Bupati tinggal memutuskan hal itu, juga tergantung kepada masyarakat daerahnya, Freddy,H.S, menuturkan**(Zaini)