Rupat Bengkalis Pindo
Keluh kesah Masyarakat yang tinggal di Dusun Pangkalan Durian dan Teluk Tungku, begitu lama menginginkan adanya perubahan jembatan pelabuhan nelayan yang kian terbuat dari bahan nibung dan kayu sejak lama ,selalu tukar ganti tiang, gelogor dan lantai akibat melapuk agar dapat dibangunkan pelabuhan yang permanen.
Dari sumber yang dapat dihimpun oleh media ini keberadaaan Pelabuhan Rakyat khususnya Nelayan atau Dermaga Rakyat sarana transportasi kehidupan sehari hari mereka sudah lama keberadaanya sebelum Desa Darul Aman dimekarkan dari Kelurahan Tanjung Kapal, diperkirakan Pelabuhan Rakyat tersebut dibuat sejak tahun 1985.
Adapaun untuk pembuatan Pelabuhan Rakyat ini upaya kegiatan dari swadaya masyarakat tanpa ada bantuan dari pemerintah karena belum pernah teranggarkan dari APBD Kabupaten Bengkalis, ungkap sejumlah warga, Rabu 13/01/2022.
Oleh sebap itu kita maklum adanya, Pelabuhan Rakyat atau Dermaga milik rakyat ini keberadaannya di daerah Dusun Pangkalan Durian, Teluk Tungku Desa Darul Aman, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, sangat memprihatinkan.
Maka wajar saja jika masyarakat sekitar itu mengharapkannya masalah Pelabuhan Rakyat sebagai sarana transportasi kehidupan tersebut agar dapat pembangunannya secara permanen sebap sejak lama ini masih terbuat dari bahan nibung dan kayu justru cepat lapuk.
Karena memang dua dusun itu masyarakatnya yang tinggal disana selalu menggunakan Pelabuhan yang ada, sahut dari sdr ” Budi”
“Budi” salah satu warga Dusun Pangkalan Durian Desa Darul Aman ini, beliau berharap kepada pemerintah untuk dapat membangun pelabuhan Mereka secara permanen, karena selalu mengalami lapuk kalau bahan Pelabuhan terbuat dari Nibung dan kayu serta lihatlah kenyataannya poto pelabuhan secara jelas, beginilah keadaannya saat ini terangnya,melaui Pesan WhatsApp kepada pindomerdeka,Kamis 13/01 pkl.10 wib.
Kepala Desa Darul Aman, Pramujo Rosyid, SHi kemarin ketika ditemui rekanan media, Senin (10/1/2022) menyebutkan, saya memohon kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis agar membangunkan Pelabuhan Rakyat secara permanen , yaitu Dusun Pangkalan Durian, papar Prammujo Rosyid selaku Kepala Desa.
Beliau menjelaskan, karena pelabuhan dibangun dari hasil masyarakat desa atau swadaya dari masyarakat, sejak lama berlangsung dan apa adanya saja tentunya menginginkan Pemerintah dapat membangunkannya secara permanen, katanya dengan senyum sedikit mengangguk.
Pramujo melanjutkan pembicaraan ini, pelabuhan masyarakat yang ada di Dusun Pangkalan Durian banyak kegunaannya, sebagai untuk tempat mobilisasi membawa kebutuhan pokok dari Dumai, pelabuhan nelayan dan sekaligus sebagai tempat parkirnya kapal – kapal nelayan, tempat untuk membawa hasil bumi seperti, sawit dan sebagainya, paparnya.
Oleh karena itu saya memohon kepada pemerintah agar memperhatikan Dermaga masyarakat ini dengan membangunkan secara permanen karena Dermaga ini materialnya saat ini terbuat dari kayu dan nibung, tentu kekuatannya kurang, ujar Pramujo lagi.
Salah satu masyarakat disana “Assui”, warga keturunan suku Akit yang tinggal di Dusun Pangkalan Durian itu,beliau ketika berbincang dengan awak media terkait dengan Pelabuhan Nelayan atau dermaga tempat transportasi mereka sehari yang ada di Dusun Pangkalan Durian itu sangat memperhatikan karena pelabuhan tersebut terbuat dari kayu. Oleh karena itu kondisi Pelabuhan itu sangat memprihatinkan sebap itu kepada Pemerintah agar membangunkannya secara permanen, kata Assui menutup pembicaraannya **(Zaini/tim).