Asahan, Pindomerdeka.Com
Beberapa waktu belakangan ini jagad media dihebohkan dengan pemberitaan buruknya tata kelola manajemen PTPN III Kebun Ambalutu Distrik Asahan terkait pemeliharaan, penelantaran areal, sistem panen yang tidak optimal dan ditambah lagi dengan banyaknya berondolan yang berserak tidak dikutip serta buah tidak dipanen sehingga membusuk dipohon.
Ketika hal tersebut dikonfirmasi melalui seluler kepada Askep Kebun Ambalutu Senin 8/11-2021 guna untuk meminta hasil konfirmasi, Askep Mengatakan jawaban sudah dikirim Bagian APK (Endi) yang membidangi itu, melalui email.
Menanggapi hal tersebut, manajemen Kebun Ambalutu melalui Manajernya Bambang Sitorus memberikan jawaban terkait konfirmasi tertulis yang dikirimkan wartawan media “Pindomerdeka” beberapa waktu lalu, dan adapun jawaban Manajer Kebun Ambalutu adalah sebagai berikut,
Ketika wartawan menanyakan,”Apa yang menjadi penyebab buah yang ada di afd.IV tidak dipanen sehingga membusuk di pohon? Dengan entengnya manajer menjawab,”bahwa hal tersebut bukanlah unsur kesengajaan atau pembiaran, melainkan jika ada buah yang tertinggal, hal ini merupakan kesilapan pemanen maupun personil pengawas ataupun mandor panen. Jika hal ini ditemukan oleh pengawas maka kami akan memberikan sanksi kepada pemanen atau pengawas sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan,katanya.
Selanjutnya, terkait berondolan yang tidak dikutip atau diterlantarkan sampai membusuk di afd.III dan IV, “Kami pada prinsipnya seluruh karpim selalu berupaya untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap penggalian produksi sesuai dengan amanah yang diberikan oleh perusahaan dan berusaha memaksimalkan pengumpulan berondolan sehingga menjadi produksi, dan losis dalam produksi dapat ditekan. Selain itu bahwa areal tersebut merupakan ex banjir dan berondolan tersebut terlihat setelah surut, terang manajer.
Mengenai areal rendahan 17 ha afd.IV yang semak ditumbuhi tanaman liar sebesar paha orang dewasa, terkait pertanyaan ini manager berdalih bahwa,”Areal tersebut merupakan marginal yang memang tidak layak untuk dikelola sesuai amanah UU dan RSPO sehingga areal tersebut sengaja dihutankan mengantisipasi bencana alam dan kelestarian ekosistim, katanya.
Dan pertanyaan terakhir dalam konfirmasi tertulis mengenai banyaknya pohon sawit liar yang berdekatan dengan tanaman produktif, lagi lagi dengan entengnya manager mengatakan,”Hal tersebut memang kami biarkan dan kami pertahankan untuk menjaga kelestarian areal agar tidak longsor mengingat areal Kebun Ambalutu memiliki topografi berbukit dan rentan longsor. Terima Kasih kami ucapkan kepada manajemen Pindo Merdeka yang telah memberikan kepedulian terhadap keberlangsungan produksi kebun Ambalutu. hal ini akan kami jadikan sebagai bahan untuk mengoptimal kan kinerja perusahaan, ujar manager di akhir surat tersebut.
Dari apa yang disampaikan Manager PTPN III Kebun Ambalutu terkait jawaban atas pertanyaan yang disampaikan wartawan sangat jelas dan terang bahwa buruknya tata kelola di Kebun Ambalutu, sehingga banyak menimbulkan permasalahan dilapangan dan dugaan penyimpangan, serta lemahnya sistem pengawasan dari pimpinan setempat.
(Hite)