Labusel, Pindo
Kebakaran pasar Inpres terjadi malam Senin sekira pukul 20,15 WIB dan dapat didinginkan oleh Pemadan sekira pukul 22.30 WIB lokasi kebaran pusat kota di Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang selasa (07/06/2021).
Plt Sekda Drs Fuadi terjun langsung kelapangan didampingi Plt Disprerindakop Zukarnaen Dasopang melihat kondisi pasar Inpres yang dilalap sijago merah.
Plt Sekda menjelaskan sulitnya armada damkar untuk masuk ketitik lokasi membuat cepatnya api menjalar keblok lainnya.
Dikatakannya antara blok ke blok yang lain terhubung dengan emperan tambahan yang dibuat oleh pedagang persis jalan yang seyogyanya ini sebagai jarak kalau-kalau ada kebakaran agar tidak cepat terkena, lihat jalan ditutupi dengan emperan membuat cepatnnya api mejalar ke blok yang lain.
“Ya kedepan kita tata yang lebih bagus sistem dan ini menjadi pelajaran kita kedepan,” katanya.
Plt Kadis Disperindakop Zulkarnaen Dasopang mejelaskan pada media untuk sementara ada lima blok kios yang terbakar terdiri dari blok G,H ,I ,J,K, hitungan satu blok sebanyak 24 kios jadi lima blok berjumlah 120 kios yang ludes.
Pemadan masih berupaya mematikan/mendinginkan api yang sudah tidak besar lagi, bagi kios yang terbakar akan didata siapa saja pemiliknya.
“Nanti kita upayakan bagaimana dimasa pandemik ini tuk pembagunan pasar inpres dan kita ambil cara yang termudah/terbaik bagi penguna kios tersebut,” ujarnya.
Warga Zulpan (43) pemilik kios saat dikomfirmasi menyayangkan kesigapan petugas damkar sudah dua kali kebakaran besar, namun tidak ada perkembangan.
“Mengapa armada damkar selalu lamban dalam tindakan, padahal pos damkar ada dibalik Pasar Inpres tersebut loh bang,” sebutnya.
Diungkapkan warga ini, ia meminta dibenahi ketanggapan personil damkar, serta armada yang siap terjun kepada instansi yang terkait dan kami sebagai masyarakat mohonlah diupayakan sumber air dekat dengan pasar Inpres Kotapinang, ini antisipasi pabila terjadi kebakaran ulang.
KasatPol PP-Linmas Drs Gusran Efendi Siregar melalui Kabidnya Ismail menjelaskan sampai sekarang anggota damkar masih terus berupaya agar api mati total.
“Ada tujuh unit damkar kita turunkan disamping armada pemadam dari Manggala dan satu unit dari Labuhan batu, kalau kerugian belum bisa kita prediksi,” pungkas Kabid.** (Candra Siregar)