Nias (Hilibadalu), Pindo
Ina Adimina meninggal sore pada hari selasa tanggal 04 mei 2021 dengan tutup usianya 87 tahun dirumah sakit umum Gunungsitoli, dan warga desa Hilibadalu kecamatan Sogaeadu kabupaten Nias propinsi Sumatera Utara, rabu (05/05/2021).
Ibunda Ina Adimina (alm), adalah ibu kandung dari Ya’atulo Gulo ( Ama Kysia), sebagai Bupati Nias terpilih.
Pdt. Harefa sampaikan dalam pengkhotbahnya dengan mengutip ayat yang diambil dari kitab Wahyu 14 : 13 dengan bunyinya,” Dan aku mendengar suara dari surga berkata : Tuliskan : Berbahagialah orang-orang mati yang mati didalam Tuhan.
Lanjut pdt. Harefa menjelaskan bahwa kematian adalah merupakan keuntungan kepada orang yang ada didalam Tuhan. Mati karena Tuhan ketika masih hidupnya telah melakukan sesuai kehendak Tuhan, karena ada banyak juga mati karena dosanya berarti kematian itu tidak didalam Tuhan. Hidup ini hanya sementara, karena didalam Alkitab mengatakan dengan mencapai umur 70 dan 80 tahun banyak merasakan berbagai penyakit yang membuat hidup ini susah. Kita melihat umur manusia pada saat ini sangat singkat, kita bersyukur kepada Tuhan sekiranya kita bisa mencapai umur ibu Ina Adimina yang ke 87 tahun. Dan hidup ini ada yang namanya duka dan suka, tentu keluarga yang ditinggalkan dengan pasti sedih karena hilang sosok yang mereka cintai, Dan beberapa bulan yang yang telah kita lewati ada suka cita yaitu memperoleh kemenangan terpilih menjadi bupati Nias, dan dibalik suka cita tadi ada juga duka cita yaitu meninggalnya ibu Ina Adimina, dan tinggal 1 bulan lagi ada suka cita karena ada pelantikan bupati dan wakil bupati Nias yaitu bapak Ya’atulo dan Arota Lase, ” jelasnya.
Sambutan singkat ketua PAC Bawolato Elisafat Telaumbanua mewakili pac se-kabupaten Nias mengatakan bahwa kami sebagai pac turut berdukacita, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan biarlah kuasanya Tuhan yang bekerja untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan, “ucapnya.
Rahmat Nduru dalam sambutannya mewakili fraksi PDI Perjuangan menyampaikan rasa turut berdukacita dan sesuatu yang terjadi adalah semuanya seizin Tuhan, secara manusiawi dengan kepergian ibu ini pasti seluruh keluarga tidak menyukainya, dan mungkin keinginan keluarga bagaimana kalau ibu ini bisa menyaksikan pelantikan Ama Keysia Gulo yang tinggal hitungan 1 bulan lagi pada bulan juni ini, tetapi Tuhan berkehendak lain karena pikiran kita dengan sang Pencipta tentu sangat berbeda dan kita percaya akan firman Tuhan Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, “sambutnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan kabupaten Nias Sabayuti Gulo dalam kata sambutannya bahwa tidak perlu saya panjang lebar menyampaikan kata-kata penghiburan kepada keluarga besar yang ditinggalkan oleh ibu Ina Adimina, tentu orangtua kita ini telah menyelesaikan kewajibannya sebagai orangtua kepada anak-anaknya sehingga banyak yang berhasil bahkan salah seorang diantara anak menjadi bupati Nias terpilih. Kami dari keluarga DPC PDI Perjuangan kabupaten Nias merasakan duka yang mendalam, dan tidak ada sesuatu yang kami berikan kepada kelurga besar ini, tetapi hanya iringan doa yang kami panjatkan. Dan kita didunia ini hanya lewat sementara, karena kita sesungguhnya berasal dari Tuhan yang ada disurga dan itu tempat asal kita sesungguhnya, dengan cara mau kesurga harus lewat kematian, akan tetapi masuk kesurga ada syaratnya yaitu iman dan perbuatan kita sesuai dengan kehendak Tuhan apa yang telah kita perbuat semasih kita didunia ini, untuk itu semasih kita sehat dan kuat memberi hidup untuk Tuhan, karena hidup ini ada dua tujuan tempat nantinya yaitu, ada tempatnya dingin dan panas, dan pilihan ini kembali kepada kita semasih hidup didunia ini,”mengakhirinya. (ArG).