Tapsel, Pindo
Polres Tapsel bersama dengan Forkopimda Tapanuli Selatan (Tapsel) laksanakan apel pasukan operasi ketupat Toba tahun 2021, Rabu 05/04-2021) yang mengambil tempat di Lapangan Bola Bintuju Serasi Kec. Angkola Muara Tais Kab. Tapanuli Selatan (Sumut).
Bupati Tapsel, H. Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, S.PT., MM sebagai pemimpin dalam apel kesiapan gabungan dalam rangka Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1442 H / 2021 M Pada Masa Pandemi Covid – 19 dalam membacakan amanat Kapolri yang berbunyi tahun 2021 pemerintah memutuskan melarang kegiatan mudik bagi seluruh masyarakat pada tanggal 6-17 Mei 2021, ini adalah tahun kedua dimana pemerintah telah mengambil kebijakan untuk melarang warga masyarakat melakukan perjalanan mudik pada libur hari raya idul fitri, karena situasi pandemi covid-19.
“Kita menyadari bahwa larangan pemerintah ini tidak serta merta dipatuhi masyarakat, sehingga potensi pergerakan orang untuk melakukan perjalanan mudik masih cukup tinggi. Hasil survey kementerian perhubungan terhadap masyarakat apabila pemerintah tidak melarang mudik maka akan terjadi pergerakan orang melakukan perjalanan mudik sebesar 81 juta orang namun apabila pemerintah melarang mudik, masih akan terjadi pergerakan orang melakukan perjalanan mudik sebesar 27,6 juta orang atau 11%,”.
Pengalaman tahun lalu berbagai modus dilakukan masyarakat untuk mengelabuli petugas agar dapat lolos sampai di tempat tujuan mudik. Hal ini tentu menjadi pembelajaran bagi kita dan lebih utama lagi begitu tinggi niat serta gigihnya masyarakat agar dapat melakukan perjalanan mudik, sehingga perlu antisipasi dan kesiapan petugas.
Saat ini pemerintah masih terus berjuang menekan laju perkembangan covid-19 dengan berbagai kebijakan antara lain pendisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan (3 m), kegiatan vaksinasi dan terakhir PPKM mikro yang dinilai cukup efektif.
“kita harus bahu-membahu bersinergi dengan instansi terkait dan seluruh komponen masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menekan laju perkembangan covid-19, penurunan transmisi penyebaran covid-19 akhir-akhir ini jangan menjadikan kita lengah, sehingga kita mengabaikan protokol kesehatan,”
Kegiatan-kegiatan keagamaan utamanya pada ramadhan dan idul fitri 1442 Hijriah harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat sesuai surat edaran menteri agama.
“Kejadian di negara india terkait ritual keagamaan umat hindu yakni mandi bersama di sungai gangga tanpa menerapkan protokol kesehatan yang menyebabkan lebih dari 1000 orang tertular dan dinyatakan positif covid-19 harus menjadikan pengalaman serta cermin bagi kita agar tidak lengah.”
Operasi ketupat-2021 akan dilaksanakan selama 12 hari dengan mengedepankan kegiatan pencegahan didukung deteksi dini dan penegakan hukum dalam rangka pengamanan hari raya idul fitri 1442 Hijriah dan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran covid-19 sehingga masyarakat dapat merayakan idul fitri dengan rasa aman dan nyaman.
Dalam pelaksanaan operasi ketupat-2021, akan melibatkan 90.592 personel POLRI, 11.533 personel TNI serta 52.880 personel instansi terkait lainnya yang terdiri dari satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, Jasa Raharja, dll.
Personel tersebut akan ditempatkan pada 333 pos penyekatan untuk mengantisipasi terhadap warga masyarakat yang masih nekat akan melaksanakan perjalanan mudik, 1.536 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan kamtibmas dan kamseltibcar lantas dan 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata, dan berbagai tempat lainnya.
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi operasi ketupat tahun 2020, gangguan kamtibmas secara umum termasuk curat dan curas mengalami kenaikan sedangkan untuk kasus-kasus yang meresahkan masyarakat lainnya seperti curas bersenpi, curanmor, anirat, mengalami penurunan demikian juga kecelakaan dan pelanggaran lalu-lintas juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Untuk menghadapi tugas mulia dalam rangka Pengamanan Idul Fitri tahun 2021, maka pada kesempatan apel gelar pasukan operasi terpusat Ketupat-2021 ini ada beberapa hal yang perlu ditekankan yaitu, siapkan mental dan fisik saudara yang dilandasi oleh komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. hindari sikap dan tindakan – tindakan tidak simpatik dan arogan yang tidak mencerminkan karakter jati diri sebagai sosok pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
Lakukan deteksi dini dengan mengoptimalkan peran fungsi intelijen dan bhabinkamtibmas untuk mengetahui dinamika dan fenomena yang berkembang di masyarakat sehingga dapat diantisipasi sedini mungkin setiap permasalahan yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas.
Tingkatkan kepekaan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam melaksanakan pengamanan dan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya aksi teror dan kriminalitas yang memanfaatkan momentum ramadhan dan Idul Fitri 1442 H diseluruh wilayah, khususnya daerah yang memiliki kerawanan serta berpotensi menjadi target para pelaku.
Gelar kekuatan polri pada pos – pos pengamanan dan pelayanan serta di titik-titik rawan kriminalitas, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, sehingga mampu bertindak cepat dan tepat dalam melakukan tindakan kepolisian guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Utamakan keselamatan anggota yang bertugas dilapangan dengan mencermati perkembangan situasi saat ini, lengkapi sarpras dan perlengkapan perorangan yang memadai, aman serta lakukan penugasan anggota dengan buddy system.
Waspadai maraknya aksi tawuran antar warga, sweeping atau razia tempat hiburan oleh kelompok masyarakat serta berbagai bentuk gangguan kamtibmas lainnya yang dapat mengganggu situasi kamtibmas pada ramadhan dan Idul Fitri 1442 H tahun 2021.
Cegah terjadinya aksi balap liar, kebut-kebutan, pengendara motor yang tidak mematuhi aturan berlalu lintas seperti pengendara motor dengan knalpot bising, penumpang yang duduk di kap kendaraan, penggunaan kendaraan tidak sesuai dengan peruntukannya dan lain-lain.
Gandeng tokoh agama dan stakeholder terkait lainnya untuk sosialisasikan secara masif agar masyarakat tidak melaksanakan takbir keliling.
Pelaksanaan kegiatan ibadah baik di bulan ramadhan maupun saat idul fitri agar senantiasa mempedomani surat edaran menteri agama Nomor : Se.03 tahun 2021 tentang panduan ibadah ramadhan dan idul fitri Tahun 1442 H 2021.
Cegah agar masyarakat tidak bermain petasan maupun kembang api yang membahayakan keselamatan jiwa pada saat Idul Fitri 1442 H tahun 2021.
Koordinasikan dengan satgas covid-19 dan stakeholder terkait lainnya untuk lakukan pengawasan secara ketat terhadap tempat-tempat wisata agar membatasi jumlah pengunjung maksimal 50% dari daya tampung.
Satgas pangan agar betul-betul memainkan peran untuk membantu pemerintah dalam menjamin ketersediaan bahan-bahan pokok dan pengendalian harga.
Laksanakan penegakan hukum secara profesional dan proporsional serta bertindaklah secara tegas namun humanis terhadap setiap pelanggaran hukum yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas maupun Kamseltibcarlantas.
Gelar peralatan dan berdayakan sarana prasarana polri guna mendukung pelaksanaan tugas pengamanan Idul Fitri 1442 H tahun 2021.
Jalin kerjasama yang harmonis dan sinergis dengan seluruh instansi terkait dan segenap potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan sinergi polisional yang pro aktif untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Selama Pelaksanaan Apel Gelar Pasukan berlangsung, tetap memperhatikan Protokol Kesehatan yang di anjurkan oleh Pemerintah seperti Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menghindari Kerumunan dan Mengurangi mobilitas (5M) guna Mencegah Penyebaran Virus Corona (Covid – 19).
Amatan awak media turut hadir pada apel gabungan tersebut diantaranya, Dandim 0212/TS Letkol INF. Rooy Chandra Sihombinh, SIP., Dan Yon C Brimobdasu Sipirok yang diwakili oleh AKP M. PURBA
Dansub Denpom LETTU CPM Ongku Siregar, ZA, PJU Polres Tapsel, PJU Kodim 0212/TS, Dan Yon 123/RW dan seluruh SKPD/OPD Pemkab Tapanuli Selatan. (AD/JJ)