banner 728x250

Komentar Para Mahasiswa, Pelajar dan Aktivis! Terkait Sikap N. Br H Oknum Anggota DPRD Kab. Paluta, Gunakan Ijazah Aliyah Swasta

  • Bagikan

  • Terkesan Bungkam, Aliansi Mhs Dan Pelajar Sumut Kecam Bawaslu, KPUD, BK DPRD Paluta dan Instansi Terkait.
  • Tak Perlu Sekolah, N Br H Juga Bisa Jadi DPRD Hanya Tamat MTs, Ajaran Contoh Buruk Bagi Anak-anak Paluta.

Gunung Tua, Pindo

Kasus penggunaan ijazah Aliyah Swasta local oleh N. Br H Oknum Anggota DPRD Kab Paluta warga Poken Salasa dari Pantai PDIP Dapil I Paluta, mendapat kecaman dari organisasi yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Dan Pelajar Sumut (AMPAS) yang mengecam sikap N Br H, oknum instansi Bawaslu, KPUD, BK DPRD Paluta dan Instansi Terkait, pasalnya menurut mereka instansi tersebut seakan akan tutup mata atas kasus yang jelas di hidung mereka, kepekaan mereka hilang bagai mata rasa, contoh buruk yang dipertontokan salah satu oknum anggota Dewan Paluta, sepertinya dibiarkan begitu saja, rasa tanggap dan respons mereka hilang menjadi acuh tidak perduli kejadian penting beresiko tinggi yang ada di depan mata.

Bukan kah sikap N Br H dkk yang meloloskan nya tanpa syarat pendidikan yang benar menjadi bumerang bagi orangtua di Kabupaten Paluta ke depan, karena seolah olah instansi terkait yang dimotori N Br H sedang menganjurkan kepada anak anak Kabupaten Paluta ini tidak perlu sekolah, tidak perlu kuliah dan seterusnya,” kata Gadis Pelajar bermarga boru Hasibuan didampingi temannya berkomentar.

Hal senada, muncul dari komentar Asman SPd, yang mengaku bahwa dirinya baru menyelesaikan pendidikan S-1 di Unimed,” hampir tak percaya kita menyaksikan kasus N Br H oknum Anggota Dewan ini, lebih aneh lagi orang tua kami yang ada di Bona Pasogit dan semua anggota DPRD Paluta, terkesan membiarkan anggotanya mengkotori Pendidikan, untuk apa kami kuliah jauh jauh ke Medan, kalau toh syarat pendidikan untuk cari kerja atau untuk menjadi Dewan diabaikan dan UU serta Peraturan pun dilanggar bebas, sepertinya N Br H memiliki ilmu mistik yang mampu mempengaruhi dan menyembunyikan tindakan kejahatan yang dilakukannya, seperti dapat restu disetujui instansi Bawaslu, KPUD dan sekarang lolos pula dari pantauan Badan Kehormatan Dewan, tokoh pemerhati pun sampai saat ini hanya berani berkata bisik bisik, padahal fakta nya jelas dengan jujur dan tegas dikatakan oleh Pimpinan Pesantren AL Sungai Dua Portibi Paluta saat Tim Investigasi Bawaslu Paluta turun ke pesantern itu dan kata Pegawai Kemenag Paluta dalam sidang penetapan caleg bermasalah dan sidang sidang lainnya, bahwa Ijazah Aliyah swasta/ local milik N Br H tidak berlaku secara nasional, karena dia tidak pernah mengikuti persamaan ujian nasional ke MAN Padangsidimpuan seperti kawan kawannya, jadi ijazah local ini tidak bisa dipakai secara nasional, termasuk untuk pencalonan anggota Dewan, berarti N Br H hanya pakai ijazah MTs dalam pencalonannya ditambah ijazah Asli tapi Palsu (benar ijazah itu diteken almarhum pimpinan Sekolah, tetapi dalam proses penerbitannya tidak bisa dipertanggungjawabkan, dimana N Br H tidak pernah Sekolah Aliyah di Pesantren Al Portibi tersebut, N Br H hanya pernah sekolah Mts di Pesantern itu, seuai pengakuan jujur dari Pimpinan Pesantren yang baru (sesuai rekaman wawancara Tim Bawaslu dan Laporan Hasil Investigasi) ” ujar Mahasiswa yang sedang belajar S2 di Unimed ini.

Kami siap demo ke Poldasu dan menyampaikan aspirasi Ke Kantor DPRD, ke Kantor PDIP, supaya hati mereka terbuka, dan kami juga yakin orangtua kami yang menjadi anggota Dewan Paluta pasti berani mengatakan yang benar, sebab jika kasus ini dibiarkan, maka sangat membahayakan pendidikan ke depan.

Kita harus segera bertindak. Lagi pula sebagai seorang tokoh wanita di Poken Salasa, kami ketuk hati Ibunda N. Br H, timbulkan lah budaya malu, berkata jujurlah sekarang, stop melanggar UU Pemilu dan Peraturan KPU, karena orang semua tahu itu bu, bahwa Izajah swasta atau izajah local tidak bisa digunakan sebagai syarat jadi Caleg.

Itu namanya membohongi diri sendiri lo bu, sama saja ibu mengukir sejarah memberi pengajaran menganjurkan contoh jelek bagi kami anak anak generasi muda Paluta,” ujar Asman tegas ….. bersambung ….. Pada Edisi Depan Juga Menampilkan Hasil Wawancara Dengan Tokoh Lainnya ..**(Tim)

 

 

  • Bagikan