- Sewa Rumah Rp 120.000 Per Bulan, Itupun Nunggak, Untung Ada Wabah Covid, Kamipun Dapat Hanya 1 x
Rantauprapat, Pindo.com
Tidak berani banyak cerita atas perjuangan dan kepahitan hidup yang dijalaninya , S dan kawan-kawan seakan akan pasrah walau tidak pernah mendapatkan bantuan dalam bentuk apapun dari Pemerintah Labuhanbatu meskipun pernah diusulkan kepada Pemerintah Desa agar mereka mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan PKH.
“Kami tahu hanya kerja keras, tidak pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Labuhanbatu seperti yang diterima oleh jiran tetangga, meskipun mereka lebih kaya, mereka punya sawit sedangkan kami hanya punya tenaga tukang dodos, kernet bangunan dan kami bantu suami beli beras dari menjual lidi sawit, dengan hasil Rp. 20.000 / hari (10 kg x Rp. 2.000), “ kata seorang Ibu yang namanya sengaja tidak dituliskan dan hidup menyewa di rumah gubuk hampir puluhan tahun di Dusun Barnung Desa Janji, Kecamatan Bilah Barat Labuhanbatu, Sumut 15 Oktober 2020.
“Satu Minggu kami hanya bisa bekerja mencari lidi sawit di PTPN 3 Perkebunan Janji Rantauprapat 3 – 4 kali, berarti kalau satu minggu dapat Rp. 60.000 – Rp. 80.000 (Rp 240.000- Rp. 300.000 per bulan), kami bayar langsung cicilan sewa rumah gubuk Rp 120.000 per bulan, itupun nunggak, untung yang punya rumah tidak kasar mengusir kami, “ujarnya dibenarkan oleh jiran tetangganya yang sama-sama menyewa gubuk tapi tidak mendapat PKH dan BPNT.
Harapan, kami sandarkan kepada pemerintah melalui bantuan Covid, tetapi hanya 1 x kami diberikan dan bisa tersenyum, langsung tidak dapat lagi, semoga penyakit covid terus mewabah, tapi jangan ada yang ninggal, mana tahu kami akan diberikan lagi bantuan Covid,” ucapnya.
Tokoh masyarakat setempat menunjukkan keprihatinannya atas nasib sejumlah keluarga itu,” Kita sangat prihatin mendengarkan nasib warga kita ini, tetapi secara paktual terjadi pengurangan target kuota penerima di semua desa, pada tahun terakhir, namun demikian kita coba minta kebijakan Kepala Desa dan Camat agar warga miskin yang menyewa gubuk reot itu, mendapat bantuan dari pemerintah, semoga diberi kesempatan mendapatkan bantuan, karena memang sangat janggal orang yang punya sawit dan karet dapat santunan, orang miskin hanya telan ludah tiada berdaya, makanya saya pernah memberikan menyisihkan rezeki kepada mereka, ” kata H. P Daulay SP. MSi dan didampingi tokoh lainnya di Simpang Aek Buru Kebun Janji Rantauprapat.
Apa jawaban pemerintah desa dan Camat Bilah Barat Labuhanbatu, akan dilansir pada edisi berikutnya, sekaligus tokoh tersebut, akan mengajak jurnalis dan petinggi Kecamatan dan Staf Desa mengunjungi kediaman orang tidak mampu tersebut. **(Putri)