Rantauprapat, PIM
Warga dusun Barnung desa Janji, Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu sangat kecewa kepada Bupati Andi Suhaemi dan kabinetnya, pasalnya jalan besar Simpang Aekburu – Padang laut mulai dari jalinsum km 0 – km 3 kupak kapik, penuh lumpur, genangan air dan lobang tak kunjung diperbaiki, padahal menurut Pak Andi melalui media bahwa biaya pembangunan jalan tersebut sudah ditampung dalam APBD Labuhanbatu tahun 2020 ini.
Posisi jalan rusak parah ini persis dipinggir jalinsum Rantauprapat – Medan hanya sekitar 4 km dari kediaman sang bupati dan sering dilalui nya, karena jalan ini juga adalah penghubung ke sejumlah tempat wisata alam sungai pemandian dan menuju bencana longsor bukit barisan.
Niat baik para pengusaha Galian C yang menimbun lubang tersebut dengan tanah, nampaknya tidak banyak membantu, bahkan jalan tersebut semakin berlumpur yang menyebabkan cacian, umpatan dan cemoohan dari pengguna jalan.
“Untuk apa Andi ngomong di media bahwa anggaran untuk jalan itu sudah ditampung dalam APBD, kalau kepala dinas yang bertanggung jawab tidak paham dan tidak cepat respons, dan hanya membuat warga berharap? Dan apa lagi yang ditunggu Dinas PUPR atau Unit pelelangan ULP Labuhanbatu? sehingga jalan rusak parah tersebut tak kunjung dimulai, apakah SKPD nya tidak sadar, hal ini dapat mengurangi survey elektabilitas Andi pada pilkada nanti”, ucap salah seorang warga.
Kini Andi sudah cuti, peluang yang ada tidak dimanfaatkan untuk sekedar memenuhi janji kampanye TS nya dan atau balas jasa, sambil meraup suara warga dari dusun Barnung menuju PT. Asda, Lubuk Nor nor sampai ke desa Tanjung Medan / lebih 5.000 suara .
Sejumlah warga yang sering lewat di jalan tersebut mengeluhkan keadaan jalan yang hancur luluh lantak tersebut, saat kampanye 2009 dulu, cabub dan wabup Andi (yang lebih dikenal dengan jargon PADI) langsung berkunjung ke dusun itu dan memberikan janji serta harapan, dan hasilnya PADI banyak mendulang suara.
” Ternyata yang kami peroleh adalah sebaliknya, yaitu jalan besar poros utama Aekburu – Padang laut ini khususnya di km 0 – 3, tidak pernah di rawat total pada era pemerintahannya, apakah Andi dan SKPD nya lupa pada kami, karena dia sibuk mencalon bupati lagi, sehingga kondisi jalan ini terabaikan dan menjadi ranking jalan terburuk terjelek sejak zaman reformasi, dan sangat berbeda dengan jalan di km 3 kabupaten Labura yg merupakan sambungan jalan Labuhanbatu itu, mulus selama mereka dimekarkan.
“Kali ini kami akan meletakkan harapan kepada Pjs Bupati Labuhanbatu yang baru dilantik kemarin, silahkan lupakan kami, semoga kekecewaan ini tidak terulang lagi, ” ujar seorang tokoh didampingi sejumlah warga kepada jurnalis di Simpang Aekburu, (Sabtu 26/09/2020).**(TIMAH).